Cari Blog Ini

Jumat, 04 Februari 2011

Pelaku Kejahatan “Cyber” Setiap Negara Berbeda Mulai Dari Menghancurkan Games Hingga Membobol Bank

Pelaku kejahatan dunia maya (cyber crime) tersebar di sejumlah negara. Namun, individu atau kelompok pelaku kejahatan cyber pada masing-masing negara memiliki ciri khas tersendiri dalam melakukan aksinya, baik cara maupun sasarannya.
“Pelaku cyber crime masing-masing negara sangat khas, mereka bisa dibedakan dari cara kerja, target, ataupun sasaran kejahatannya,” kata David Emm, peneliti regional senior Kaspersky Lab saat mengemukakan pandangannya pada international press tour di Moskwa, Rusia, Jumat waktu setempat.
Dari hasil penelitiannya selama bertahun-tahun, Emm menjelaskan, pelaku kejahatan cyber China, misalnya, merusak perangkat games, baik mencuri maupun menghilangkan program games itu sendiri. Di Amerika Latin, pelaku kejahatan lebih sering membobol bank milik nasabah dengan menyebarkan virus Trojan saat melakukan transaksi online.
“Di Rusia sendiri pelaku kejahatan cyber umumnya menyebarkan spam dan mengendalikan program orang lain sesuai keinginan pelaku. Semua bentuk kejahatan cyber, sama berbahayanya,” kata Emm, pada sesi pemaparan yang juga dihadiri pemilik Kaspersky Lab, Eugene Kaspersky.
Kejatahan cyber saat ini, kata Emm, tidak sebatas mencuri, mengacaukan, atau menghilangkan data orang lain, tetapi sudah mampu menghancurkan komputer itu sendiri sebagai hardware. Jika kejahatan ini tidak di antisipasi dan diberantas, ponsel berbasis internet pun tidak akan luput terkena sasaran kejahatan.
Sifat dari pelaku kejahatan cyber itu sendiri menurut Emm sangat khas, baik individu ataupun kelompok. Mereka umumnya dikategorikan sebagai kriminal yang diorganisasi daripada sebagai kejahatan yang terorganisasi. Mereka tidak tergantung satu sama lain dan selalu mengembangkan virus atau malware varian baru agar kejahatannya tidak terlacak.
“Ini bisnis normal saja bagi mereka (pelaku cyber crime). Mereka selalu memantau apa yang kami (Kaspersky Lab) temukan, lalu mereka mencari cara yang lebih canggih. Ini sudah masuk kategori perang cyber, setiap saat dan setiap detik perang cyber itu terjadi melalui komputer. Jenis dan pelaku kejahatan pun terus bertambah. Mengapa? Karena ini (cyber crime) bisnis yang sangat mudah, tetapi sangat menguntungkan,” kata Emm.
Berdasarkan laporan Kaspersky Lab, ungkap Emm, jika pada 1998 baru tercatat 200.000 kasus, pada akhir 2008 ini jumlahnya sudah mencapai 1,4 juta kasus.
Di sisi lain, tutur Emm, kejahatan cyber yang sudah menjadi kejahatan global itu tidak dibarengi penegakkan hukum pada masing-masing negara. “Akhirnya, para pelaku cyber crime global bisa memilih-milih untuk beroperasi di negara yang memang proteksi terhadap kejahatan cyber-nya rendah,” katanya.
Seharusnya, kata Emm, semua negara yang paling banyak atau sering terkena serangan menganggap kejatahan cyber itu sebagai epidemik global sehingga ada kesamaan pandang dan tindakan untuk membasminya secara bersama-sama. “Apa yang disebut cyber war itu memang terjadi,” ujar Emm. 

Read more!

Cacing Medusa Dapat Hidup Dilumpur Panas Gunung Berapi

Tidak hanya hidup di lumpur hangat yang ada di dasar laut, jenis cacing yang baru ditemukan ini juga memiliki “rambut api.” Tubuhnya tak hanya silinder memanjang umumnya cacing, melainkan di salah satu ujungnya terdapat banyak serabut berwarna merah yang bergerak bebas.
Karenanya pantas kalau cacing temuan Ana Hilario dari Universitas Averio Portugal itu akan dinamai Medusa, untuk mengingatkan pada makhluk berambut ular dalam mitologi Yunani. Hilario menemukannya di endapan lumpur vulkanik di Teluk Cadiz, Spanyol yang berada di bagian barat daya Samudera Atlantik.
Lumpur vulkanik yang muncul dari rekahan di dasar laut mengandung methan sehingga menyediakan sumber energi yang melimpah untuk membentuk komunitas kehidupan yang beragam. Dari kawasan tersebut, Hilario dan timnya menemukan 20 cacing namun hanya satu yang paling unik.
Cacing yang berukuran kecil tersebut diidentifikasi dalam kelompok yang disebut frenulate. Para ilmuwan belum banyak tahu mengenai cacing jenis ini. Salah satu rahasia alam yang telah diketahui bahwa di dalam tubuhnya terdapat organ khusus yang mengandung bakteri.
Bakteri tersebut membantu menghasilkan senyawa organik yang dibutuhkan cacing tersebut. Tubuh cacing menyerap zat kimia seperti methan melalui permukaan tubuhnya dan meneruskannya ke organ beriis bakteri untuk diolah.

sumber
Read more!

Awas Rayap Panama Paling Berbahaya Karena Mampu Memakan Kayu Dengan Kecepatan 70 m Per Detik

Meski tubuhnya kecil, rayap Panama (Termes panamensis) berhasil mencetak rekor gigitan paling cepat di antara semua hewan yang ada di dunia. Rahangnya sanggup menggigit mangsa dengan kecepatan hingga 70 centimeter perdetik.
Bahkan, untuk merekam gerakan yang segitu cepat, para peneliti membutuhkan kamera dengan kemampuan merekam gambar 40.000 frame perdetik. Rayap Panama menggigit mangsa menggunakan sepasang capit di rahang yang secara ilmiah sering disebut mandible.
“Banyak serangga yang bergerak lebih cepat daripada kemampuan mata manusia untuk melihat, jadi kami tahu kalau butuh kamera kecepatan tinggi untuk merekam perilakunya,” ujar Marc Seid dari Institut Riset Tropis Smithsonian yang melaporkan hasil penelitiannya dalam jurnal Current Biology edisi 25 November. Meski demikian, ia mengaku tak menyangka secepat itu gigitan rayap Panama.
Dengan gigitan secepat itu, serangga tersebut mungkin dapat membinasakan mangsanya dalam sekali serang. Gigitan yang cepat juga menjadi alat pertahanan diri karena dengan ukuran tubuh yang kecil, rayap Panama harus mencari cara menghasilkan energi yang besar untuk melawan musuhnya.
Capit yang besar dan serangan yang cepat efektif untuk pertarungan jarak dekat. Hal tersebut serign dilakukannya dengan musuh-musuhnya karena rayap lebih banyak berkeliaran di gorong-gorong yang sempit dan tak cukup banyak ruang bergerak.
“Mereka sepertinya menyimpan energinya di mandible-nya namun kami masih belum tahu bagaimana mereka melakukannya. Itu menjadi pertanyaan berikutnya,” ujar peneliti lainnya Jeremy Niven.

sumber
Read more!

Pendidikan Tinggi Jerman Bersaing Membangun Riset Unggulan

Di era dunia tengah bergemar dengan sesuatu serba mini dan muat di kantong, Universitas Karlsruhe di Jerman tidak mau kalah dalam perlombaan itu. Kemahiran menghasilkan produk dalam skala nano menjadi salah satu keunggulan yang tengah dikembangkan di universitas dengan tradisi keilmuan panjang tersebut.
Riset struktur nano fungsional menjadi salah satu keunggulan yang tengah dibangun di universitas kami lima tahun terakhir. Sekarang kami semakin giat mengembangkan teknologi nano untuk gadget kecil,” ujar Head of International Office Universitas Karlsruhe Achim Niessen akhir Oktober lalu. Terdapat grup periset khusus bidang itu.
Riset Universitas Karlsruhe di bidang nanoteknologi tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari skema program Initiative of Execellence. Program itu diluncurkan The Deutsche Forschungsgemeinschaft (DFG/Dana Riset Jerman) dan German Science Council yang dikomando pemerintah federal untuk mendorong keunggulan. Universitas Karlsruhe mendapatkan 85 juta euro dari dana tersebut. Sebagian uang dipakai membangun cluster keunggulan di bidang teknologi nano.
Universitas Humboldt sebagai salah satu dari lima universitas riset teratas di Jerman juga tengah menggalang dana untuk membangun keunggulan risetnya. Universitas tersebut berkonsentrasi di beberapa bidang, seperti optik, sejarah, arkeologi, serta iklim. Budget dari pemerintah untuk seluruh kegiatan universitas sekitar 230 juta euro per tahun. Selain itu, terdapat dana dari pihak luar sekitar 60 juta euro per tahun, terutama untuk riset.
Tetap bangun keunggulan
Sebagai negara maju, Pemerintah Jerman tetap melihat betapa persaingan semakin kuat. Tantangan bukan hanya dari kawasan Eropa dan negara maju lainnya, melainkan juga dari Asia.
Dengan perekonomian dunia yang kian berbasis ilmu pengetahuan, Jerman berada dalam atmosfernya. Sejak dahulu telah disadari betapa terbatasnya sumber daya alam yang dimiliki. Pendidikan di Jerman lalu dibangun berdasarkan kesadaran untuk memupuk kekuatan ilmu pengetahuan, riset, dan sumber daya manusia. Industri negara ikut digerakkan oleh riset dan pengembangan.
Jerman terus membangun keunggulan. Itu tampak dari skema initiative of excellence yang dijalankan sejak 2006. Jumlah keseluruhan dana sekitar 1,9 miliar euro tahun 2006-2011. Dana itu hanya dibagikan kepada perguruan tinggi tertentu guna menguatkan program pascasarjana, cluster riset unggulan, dan penguatan institusi. ”Pengucurannya sangat selektif. Terutama untuk riset dasar fundamental di perguruan tinggi. Mereka memilih risetnya sendiri,” ujar Rudiger Jutte, Head of Section Academic Recognition German Rectors’ Conference.
Kreatif bangun riset
Universitas Karlsruhe berupaya menambah tenaga dan dana. Universitas itu mengintegrasikan diri dengan pusat penelitian terdekat, yakni Forschungszentrum Karlsruhe GmbH. Penggabungan itu untuk menghemat anggaran negara karena inovasi dari riset dapat dijual. ”Penggabungan itu masih dalam proses legalisasi,” ujar Vice President of Studies and Teaching Jurgen Becker.
Universitas menekankan pula relasi kuat antara riset, pendidikan tinggi, dan inovasi. Mahasiswa dilibatkan dalam riset-riset kecil. Harapannya, mahasiswa mampu melahirkan inovasi dan mendirikan perusahaan sendiri berdasarkan hasil penelitian mereka. ”Mahasiswa didorong mengembangkan penelitian menjadi produk yang lalu dipatenkan. Mereka dapat memulai usaha kecil,” ujar Niessen.
Upaya itu tak lepas dari karakter kota Karlsruhe. Kota itu berpenduduk 140.000 jiwa dan 40.000 di antaranya mahasiswa. Terdapat sekitar 800 usaha kecil dan menengah di kota itu. Di kawasan di Eropa, Karlsruhe di urutan keenam sebagai kawasan yang menarik untuk industri kecil dan menengah. ”Di sini hanya ada dua industri besar, yakni ban Michelin Tyre dan kosmetik L’OrĂ©al,” kata Niessen lagi.
Upaya membangun budaya riset di pendidikan tinggi itu diperkuat dengan berbagai fasilitas. Di Universitas Karlsruhe perpustakaan buka 24 jam.
Demikian juga dengan tenaga pengajar dan periset. Di Karlsruhe, pendapatan dasar seorang profesor sekitar 70.000 euro per tahun (sekitar Rp 910 juta). Masih ada asuransi pendidikan dan kesehatan. Ada pula pendapatan yang bersifat kompetitif dan dana-dana tambahan lainnya.
Profesor yang telah pensiun juga diperbolehkan berada di universitas hingga berusia 68 tahun dan diperkenankan menggunakan fasilitas. Mereka diharapkan mengader para peneliti muda. Ada pula skema professorship, yakni pembagian waktu dan penggajian seorang profesor dengan komposisi 50: 50 antara universitas dan perusahaan.
”Ini memperkuat hubungan antara universitas dan industri. Dulu, dianggap tidak etis kalau akademisi juga menjadi pengusaha atau bekerja di perusahaan. Kami ingin menerobos hal itu,” kata Niessen.
Di Universitas Humboldt pun demikian. Perguruan tinggi itu kini tengah mengintegrasikan perpustakaannya dengan fasilitas komputer dan media lain di bawah satu atap dengan nama Schrodinger Centre di Adlershof Grimm Centre. Di perpustakaan yang didirikan pada 1831 itu terdapat 6,5 juta buku, 9.000 majalah, dan koleksi spesial.
Head Public Relations Universitas Humboldt Thomas Richter mengatakan, perguruan tinggi itu menekankan pengajaran dan riset secara bersamaan. ”Sains tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus ditransfer,” ujarnya.
Tak mengherankan jika manajemen tenaga pengajar menjadi salah satu perhatian besar mereka. Terdapat 35 profesor spesial terdiri dari profesor penuh waktu di Universitas Humboldt dan tenaga dari luar universitas di posisi menentukan di berbagai institusi riset. Selain itu, sejumlah profesor yunior tersebar di sejumlah grup riset.
Para tenaga pengajar dan periset bekerja sesuai dengan keahlian dan minatnya masing-masing serta memiliki jaringan ke berbagai lembaga penelitian serta industri.
Kerja mereka ikut menggerakkan industri, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat. Istilah ”universitas riset” yang tercantum di brosur perguruan-perguruan tinggi itu pun tidak lagi sekadar cap belaka. 

Read more!

Waspadai Kecanduan Internet Yang Sangat Berbahaya

Kecanduan internet dengan berbagai aplikasinya dalam kadar yang menggelisahkan patut diwaspadai. Sebelum ada anggota keluarga yang terjerat, intervensi harus segera dilakukan.
”Kecanduan membuat semuanya tak terkontrol, yang salah satunya berdampak pada situasi antisosial yaitu ketidak mampuan untuk menghargai hak-hak orang lain,” kata guru besar emeritus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Fawzia Aswin Hadis, dalam simposium ”Mengantisipasi Problema yang Berhubungan dengan Adiksi Internet” yang diadakan Forum Komunikasi Rumah Sakit Jiwa Swasta/ Praktik Kedokteran Jiwa Swasta di Jakarta, Sabtu (13/12).
Adiksi atau kecanduan merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tak mampu lepas dari keadaan itu. Seseorang yang kecanduan merasa ada yang hilang dari hidupnya apabila tak memenuhi hasrat kebiasaannya untuk mengakses internet mulai dari sekedar melihat friendster, facebook hingga chatting.
Kecanduan internet di antaranya terjerat situs jejaring sosial seperti friendster, facebook, games, akses situs porno, akses bermacam informasi, serta aplikasi lain. Pencandu tidak dapat mengontrol diri sehingga mengabaikan kegiatan lainnya. Umumnya, pencandu asyik sehingga lupa waktu, sekolah, pekerjaan (meskipun pecandu tersebut berada dikantor tetapi tidak mengerjakan pekerjaannya secara optimal), lingkungan sekitarnya, hingga kewajiban lain.
”Itu terjadi karena yang bersangkutan memperoleh kesenangan, kenyamanan, dan keasyikan dari aplikasi internet yang diaksesnya,” kata Fawzia. Jika internet membantu seseorang menghilangkan stimulus tak menyenangkan yang dihadapinya, ia akan terus mengulanginya hingga kecanduan.
Tak heran bila sebagian besar pencandu internet adalah mereka yang senang bergaul, ingin selalu menjadi pusat perhatian, memiliki kepercayaan diri rendah karena fisik yang kurang cantik atau tampan atau karena merasa bodoh. Pasalnya, mereka akan tetap eksis tanpa siapa pun (komunitas virtualnya) tahu siapa dirinya hingga mereka merasa selalu menjadi pusat perhatian.
Praktisi psikiater anak Elijati D Rosadi SpKJ (K) mengatakan, hampir semua pasien yang dibawa kepadanya sudah masuk tahap kecanduan. Anak-anak itu memiliki kebiasaan berbohong akut atau intelegensia serta kemampuan berpikir  yang sangat lemah.
Pencandu yang dipicu konflik keluarga mengaku kepada komunitas virtualnya, ia tak butuh keluarga lagi.
Menurut pernyataan para psikiater yang hadir, tren pasien kecanduan internet pada anak terus meningkat cepat dalam dua tahun terakhir. Demikian diungkapkan psikiater anak RSCM, Ika Widyawati SpKJ (K), dan psikiater anak Rumah Sakit Jiwa Bandung, Lelly Resna SpKJ (K).
Menurut para psikiater anak, kecanduan itu dapat dicegah jika orangtua dan orang dewasa berperan aktif. ”Berikan pemahaman untung ruginya atau konsekuensi sesuai umur masing-masing. Internet terbukti sangat bermanfaat selama masih bisa kita kontrol,” kata psikiater Richard Budiman SpKJ, pengelola Sanatorium Dharmawangsa, tempat puluhan psikiater praktik.
Orangtua dan anak-anaknya pun bisa membuat kesepakatan bersama mengenai waktu dan lama mengakses internet. Situs dan jenis permainan yang diakses pun patut diketahui orangtua. Pembiaran hanya akan membuat kecanduan menjadi soal waktu.
Sebagian besar peserta sepakat bahwa melarang anak sama sekali mengakses internet bukan solusi karena sebagai orang tuapun mereka sangat butuh akses internet selain internet mudah diakses di mana-mana dengan tarif terjangkau.
Pengobatan bagi yang kecanduan tidak harus selalu dilakukan dengan obat-obatan psikotorpika karena justru akan semakin membuat pecandu beralih dari kecanduan internet menjadi kecanduan obat antidepresi. Pengobatan yang paling manjur adalah dengan mengembangkan sikap peduli semama, rajin berdoa dan berderma serta ikut kegiatan-kegiatan yang berbau sosial seperti mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan lain lain. 

Read more!

Lebih Dari 1000 Spesies Baru Ditemukan Di Sungai Mekong Dari Laba-laba Sebesar Piring Hingga Luwing Naga

Lebih dari 1000 spesies baru hewan dan tumbuh-tumbuhan ditemukan di daerah aliran Sungai Mekong Besar yang melintasi Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan China. Kehidupan liar yang sangat beragam dan belum tersentuh sebelumnya itu terungkap dalam ekspedisi selama satu dekade, dari 1997-2007, yang disponsori World Wildlife Foundation (WWF).
Di antaranya terdapat laba-laba huntsman terbesar di dunia. Spesies Heteropoda dagmarae itu berukuran sebesar piring dengan bentang kaki 30 centimeter. Laba-laba tersebut dikenal agresif, berburu di malam hari, dan menyergap mangsanya dari ranting, dahan, dan batang bambu yang tingginya tak lebih dari 4 meter dari permukaan tanah. Gigitannya bisa menyebabkan sakit yang lama, peradangan, hingga sakit kepala dan demam.
Juga terdapat katak pohon berdarah hijau spesies Chiromantis samkosensis di Kamboja. Tulangnya juga berwarna kebiruan sehingga tampak cantik dibungkus tubuhnya yang didominasi warna hijau.
Hewan yang tak kalah eksotis adalah kaki seribu (luwing) naga dengan tubuh berwarna pink dan dapat menghasilkan racun cyanida mematikan. Spesies bernama Desmoxytes purpurosea yang ditemukan di Thailand tahun 2007 itu mungkin menggunakan warna yang menyala untuk menakut-nakuti musuhnya.

“Saya kira temuan-temuan sebanyak ini akan mengubah buku sejarah,” ujar Stuart Chapman, direktur Program Mekong WWF dalam pernyataannya yang dirilis Senin (15/12). Total setidaknya tedapat 1068 spesies baru, masing-masing 519 jenis tumbuh-tumbuhan, 279 ikan, 88 katak, 46 kadal, 22 ular, 15 mamalia, 4 burung, 2 salamander, dan seekor kodok.
Tidak semua spesies-spesies unik tersebut ditemukan dalam lebatnya hutan. Misalnya tikus batu Laos (Laonastes aenigmamus), yang sebelumnya diduga telah punah 11 juta tahun lalu, ditemukan di dekat pasar lokal tahun 2005. Satu spesies ular berbisa jenis viper Trimeresurus gumprechti juga ditemukan dekat restoran di Taman Nasional Khao Yai Thailand tahun 2001.
Spesies-spesies tersebut masih hidup bebas di kawasan hutan tropis dan daerah basah sepanjang aliran Sungai Mekong Besar. Namun, dalam laporan temuan dengan tajuk “First Contact in the Great Mekong” keberadaan komunitas yang sangat beragam tersebut terancam konversi lahan. WWF menekankan pentingnya kerja sama lintas batas antarnegara-negara yang dilalui sungai tersebut untuk memastikan kelestarian dan keberlangsungan kehidupan liar di sana.

sumber
Read more!

1.415 Spesies Binatang Ancam Kesehatan Manusia

Dalam konteks organisme sebagai agen penyakit, diidentifikasi ada 1.415 spesies yang mampu menular ke manusia, terdiri atas 217 virus dan prion, 538 bakteri dan rickettsia, 307 jamur, 66 protozoa, serta 287 jenis cacing.
Dari 1.415 spesies itu, sebanyak 868 diklasifikasikan sebagai agen penyebab zoonosis dan 175 spesies patogen diasosiasikan dengan penyakit baru. Dari kelompok 175 patogen yang baru muncul ini, 132 adalah agen penyebab zoonosis.
Demikian terungkap dalam seminar ”Konsep One Health dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Zoonosis” yang diselenggarakan untuk memperingati HUT Ke-3 Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) di Bogor, Sabtu (20/12).
Tri Satya Putri Naipospos, Ketua Badan Pengurus CIVAS, dalam makalahnya menyampaikan, zoonosis yang muncul pada dekade ini telah menciptakan suatu lensa kaleidoskop baru di dalam kita memandang dunia ini. Kemunculan penyakit-penyakit baru diprediksi bukan hanya akan terus berlanjut, melainkan juga kemungkinan meningkat.
Pengertian zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan secara alamiah antara manusia dan hewan domestik atau satwa liar. Sebenarnya, dalam pengertian tersebut terkandung beberapa perbedaan sesuai dengan gambaran epidemiologi penyakit.
Bagus Purmajaya dari Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian mengatakan, dari aspek kesehatan masyarakat, deteksi dini wabah penyakit hewan dengan mengetahui potensi zoonotik dapat dilakukan dengan menggunakan tolok ukur angka morbiditas dan mortalitas. Deteksi dini penting dalam pengendalian penyakit, termasuk zoonosis.
Dalam kesempatan itu, Bagus mengatakan, untuk mencegah makin merebaknya wabah rabies di Bali, Dinas Peternakan Bali telah melakukan vaksinasi massal selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Ini dilakukan agar rabies sedapat mungkin dicegah dan tidak makin meluas 

Read more!

Ilmuwan Muda dan Ilmuwan Peraih Nobel

Peneliti dan ilmuwan muda harus fokus pada risetnya dan bekerja keras penuh disiplin agar mencapai prestasi. Selain itu, mereka juga harus terus mengembangkan rasa ingin tahu.
Pesan-pesan tersebut disampaikan empat peraih Hadiah Nobel, Selasa (11/5) sore, ketika bertemu dengan 1.600 finalis Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) yang berlangsung di San Jose, California, AS, 9-14 Mei 2010. Keempat peraih Hadiah Nobel tersebut adalah Dudley R Herschbach (Kimia, 1986), Douglas D Osheroff (Fisika, 1996), Sir Richard J Robert (Kedokteran, 1993), dan Kurt Wuthrich (Kimia, 2002).
Para peneliti remaja dari 59 negara, yang memenuhi Auditorium Center for Performing Art San Jose ini, dengan penuh antusias menanyakan berbagai hal sekitar pengalaman ilmiah para peraih Hadiah Nobel, termasuk kapan mereka mendapatkan ide-ide terbaik dan bagaimana sikap mereka tatkala menghadapi kesulitan riset.
Sebagaimana disampaikan oleh Osheroff, peneliti sekarang ini memiliki kelebihan—khususnya dalam hal akses sumber daya (internet, misalnya)—yang tidak dipunyai oleh generasinya. Namun, hal yang memberikan peluang lebar tersebut juga memberikan tantangan tersendiri, yaitu bahwa peneliti sekarang harus belajar dengan sangat cepat. Di sinilah, menurut Wuthrich, adanya rasa ingin tahu yang kuat dan berkelanjutan amat penting.
Dalam ungkapan lain, seperti dikatakan Sir Richard, semangat atau antusiasme terus dikembangkan, apa pun itu. Itulah yang akan membawa peneliti semakin dekat dengan penemuan.
Kesuksesan dalam penelitian umumnya melalui jalan yang panjang dan disertai kerja keras, tidak jarang juga diwarnai dengan temuan-temuan tak terduga (serendipity). Osheroff, misalnya, menceritakan, ia sering bekerja di laboratorium dalam penelitian superkonduktivitas—yang mengantarkannya meraih Hadiah Nobel—hingga pukul 3 atau 4 dini hari. Tidak jarang, saat orang merayakan hari libur, ia tidak bisa meninggalkan eksperimennya.
Sementara itu, di Ruang Gelar Penelitian di Convention Center, sepanjang Rabu (12/5), berlangsung penilaian oleh dewan juri. Para finalis, termasuk lima dari Indonesia, siaga di stan masing-masing untuk didatangi dan diwawancarai oleh juri, yang sebagian adalah peraih Nobel.
Didampingi hanya oleh seorang penerjemah, para siswa SMA dari luar kota Jakarta ini, yang terbagi dalam tiga stan, harus menjelaskan penelitian mereka. Hasil penjurian akan diumumkan Jumat (15/5) ini.
Intel, sebagai sponsor utama ISEF, akan membagikan hadiah dan penghargaan senilai 4 juta dollar AS (sekitar Rp 36 miliar). Selain Intel, raksasa mesin pencari internet Google juga memberikan hadiah. Mereka mengincar bakat-bakat besar yang mungkin muncul sebagai pemenang ISEF 2010. Dalam kaitan ini pula Direktur Corporate Affairs Intel Indonesia Imelda Adhisaputra, Selasa di AS, menyatakan harapannya agar melalui ajang internasional, seperti ISEF, terbangun generasi abad ke-21 Indonesia yang berkualitas. (Ninok Leksono dari San Jose, AS

Read more!

Mahasiswi Penemu Kulkas Tenaga Matahari Mendapat Penghargaan Dari Juri Nobel

Seorang Mahasiswi berusia 23 tahun asal inggris menjadi satu-satunya perempuan yang mendapat penghargaan dari juri yang beranggotakan para pemenang Nobel.
Seperti dikutip Dailymail, Emily Cummins adalah satu dari 10 kaum muda luar biasa. Dia menerima dua penghargaan besar atas penemuannya yaitu lemari es bertenaga surya dan alat pengangkut air yang dirancang khusus untuk digunakan di Africa.
Lulusan Universitas Leeds tersebut terpilih sebagai penerima penghargaan Oslo Business for Peace yang jurinya adalah para pemenang penghargaan Nobel.
Penghargaan tersebut, yang tahun ini adalah untuk kedua kalinya, bertujuan untuk menjaring karya etis para pebisnis.
Cummins juga akan menerima penghargaan di Jepang setelah ia terpilih sebagai salah satu dari 10 muda luar biasa menurut Junior Chamber International.
Lemari es bertenaga surya itu, yang dirancangnya ketika masih menjadi siswa sekolah, kini bisa membantu kehidupan keluarga di Namibia,Afrika Selatan, Zambia,Botswana dan Zimbabwe.
Kulkas itu bekerja dengan jalan penguapan dan dapat digunakan untuk menjaga benda yang mudah busuk seperti susu dan daging selama berhari-hari.Alat itu mampu menjaga temperatur tetap sekitar 6 derajat celcius dan tanpa listrik.
Lemari es itu terdiri dari dua silinder – satu berada dalam silinder lainnya. Silinder terdalam dibuat dari bahan metal tetapi silinder terluarnya dapat dibuat dari apapun dengan tangan, termasuk dari bahan kayu dan plastik.
Ia juga merancang sebuah sistem pengairan dengan menggunakan banyak wadah guna membantu orang mendapatkan air secara efektif menyeberangi Afrika utara.
Cummins mengatakan “Saya terus-menerus mengagumi pengembangan lebih lanjut atas proyek teknologi di sekolah.”
“Pengakuan atas karya saya di Norwegia dan Jepang merupakan kehormatan yang besar. Saya berhasrat untuk mendorong anak muda mencapai potensi kreatifnya, terutama dalam bidang rancangan yang berkelanjutan.”
“Mudah mudahan penghargaan ini akan menginspirasi anak muda lain agar berpikir bagaimana mereka bisa berkontribusi kepada komunitas global dengan jalan yang positif.”
Membuat mainan, kandang kelinci dan pemanggang bersama kakek membantu Cummins berkembang meraih berbagai penghargaan atas rancangan inovatif dari produk untuk negara dunia ketiga, meskipun faktanya ia belum jadi i insinyur.
Gelar Cummins di universitas Leeds adalah sarjana manajemen bisnis, dengan pendalaman pada aspek teknologi dan keberlanjutan.
Ia tak pernah mengikuti pendidikan sarjana mesin karena ia merasa tak memiliki kualifikasi yang tepat.
“Saya dikenal sebagai insinyur mesin karena berbagai penghargaan yang saya menangi, padahal saya bukan insinyur.”
“Memalukan sekali jika berbagai persyaratan membuat kita batal mengejar impian kita. Anda harus fokus pada yang anda sukai lalu kejarlah dengan segala cara.” 

Read more!

Katak Yang Bisa Bernyanyi Ditemukan Di Haiti Kuba

Katak Bernyanyi Ditemukan Kembali
Para ahli konservasi dari Conservation International berhasil menemukan kembali enam jenis katak endemik Haiti. Katak yang ditemukan termasuk jenis yang telah menghilang selama puluhan tahun dan diduga punah serta beberapa di antaranya memiliki suara yang elok seperti nyanyian.
Enam jenis katak yang ditemukan ialah katak Hispaniolan ventriloquial, katak Mozart, katak rumput La Selle, katak Macaya dada berbintik, katak Hispaniola bermahkota, dan katak Macaya burrowing.
Salah satu jenis yang unik adalah katak Hispaniolan ventriloquial. Spesies itu bisa “melempar” suara ke tempat yang jauh sehingga bisa mengecoh predator yang memburunya karena suara katak itu seolah berasal dari tempat lain. Sementara jenis lain yang juga unik adalah katak Macaya burrowing yang suka menggali liang di tanah. Jenis ini punya mata hitam dan kaki belakang berwarna oranye.
Sementara dari namanya, yang tak kalah menarik adalah katak Mozart. Katak ini dinamai mirip nama komponis Wolfgang Amadeus Mozart karena menghasilkan suara yang mirip nada-nada musik. Pada malam hari bunyinya seperti siulan empat nada, sedangkan pada senja dan petang seperti siulan dua nada.
Temuan paling mengejutkan adalah katak rumput La Selle. Jenis tersebut sudah tidak dijumpai selama 25 tahun. Jenis ini adalah satu di antara 48 jenis amfibi yang paling jarang dijumpai di Haiti sehingga menjadi misteri. “Kami mencari satu spesies, tetapi ternyata menemukan harta karun lainnya. Ini mencerminkan ketahanan dan harapan bagi masyarakat Haiti serta satwa liar yang ada,” kata Richard Moore, pemimpin ekspedisi CI ini.
Jenis katak yang hilang ini ditemukan di Haiti pada Oktober tahun lalu. Seperti diketahui, Haiti tahun lalu dilanda gempa dahsyat yang merusak infrastruktur dan memakan korban jiwa dalam jumlah besar. Moore dan Blair Hedge dari Pennsylvania State University menjadi koordinator penelitian ini. Penemuan tersebut merupakan bagian dari proyek pencarian kembali jenis-jenis amfibi yang kini jarang ditemukan.

Read more!

Makam Kaisar Rowami Caligula Yang Hilang Ditemukan

Sejarah Romawi adalah sejarah penaklukan. Pada jamannya, wilayah jajahan kerajaan itu membentang hingga Timur Tengah. Banyak kaisar Romawi ditakuti. Sejarah mencatat negeri kerajaan itu pernah punya kaisar tidak bermoral, yang naik tahta pada tahun 37 Masehi. Kaisar tak bermoral ini Caligula.
Pemerintahannya yang kejam berakhir singkat pada tahun 41 Masehi. Caligula yang saat itu berusia 28 tahun tewas ditikam oleh pengawalnya sendiri. Tapi di mana sang kaisar dimakamkan tidak diketahui.
Baru-baru ini, hampir 2.000 tahun setelah kematiannya, Italia mengklaim menemukan makam Caligula. Kepolisian setempat mengatakan bahwa penemuan bermula ketika seorang pria ditahan karena mencoba menyelundupkan patung kaisar itu ke luar negeri. Pelaku mengaku mencuri patung dari situs makam.
Seperti dimuat Daily Mail, 18 Januari 2011, penjarah makam itu ditangkap dekat Danau Nemi, sekitar 20 kilometer di selatan Roma, Italia. Di sekitarnya diketahui sebagai lokasi villa milik Caligula, lengkap dengan kuil mengambang, dan istana terapung.
Polisi mengatakan, penjarah ditangkap saat memasukkan patung Caligula setinggi 2,5 meter ke dalam sebuah truk.
Polisi mengatakan figur patung itu mengenakan sepasang ‘caligae’ atau sandal yang dulu digunakan tentara Romawi. Dari istilah ‘caligae’ itulah, sang kaisar mendapatkan nama panggilannya.
Patung itu diperkirakan bernilai sekitar 800.000 poundsterling. Bahan marmer Yunani yang langka dan jubahnya membuat polisi yakin patung itu diambil dari makam Caligula. Setelah interogasi, penjarah menunjukkan lokasi, penggalian akan dilakukan sesegera mungkin.
Karena sebagian besar Caligula dihancurkan setelah kematiannya oleh para senator dan pengawal yang merencanakan pembunuhannya, para arkeolog menganggap ini adalah temuan yang berharga. Mereka tak sabar untuk segera menggali dan menemukan tengkorak sang kaisar.

Read more!

Serigala Jenis Baru Ditemukan Di Mesir

Serigala Spesies Baru Di MesirIlmuwan berhasil menemukan spesies serigala baru (jackal) Afrika di wilayah Mesir. Mereka menemukannya lewat proses analisa genetik. Hasil penemuan dipublikasikan di Jurnal PLoS ONE yang diterbitkan minggu ini.
Spesies baru tersebut termasuk kelompok Serigala Abu-abu. Sebelumnya, serigala itu diduga sebagai sub spesies Anjing Hutan Mesir atau Anjing Hutan Emas. Tapi, hasil analisa menunjukkan bahwa serigala abu-abu adalah spesies baru.
Spesies ini ditemukan oleh tim peneliti gabungan dari berbagai universitas. Mereka adalah tim dari Wildlife Conservation Research Unit (WildCRU) Oxford University, Universitas Oslo dan Universitas Addis Ababa.
Dr Eli Rueness dari Universitas Oslo yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan, “Kami hampir tak bisa memercayai saat melihat dengan mata kepala sendiri bahwa DNA serigala abu-abu ini tidak cocok dengan DNA mana pun di Gen Bank.”
Menurut peneliti, spesies ini memiliki hubungan kekerabatan dengan Serigala Himalaya dan serigala India. Serigala Abu-abu diperkirakan sampai di benua Afrika sejak 3 juta tahun yang lalu, kemudian menyebar ke belahan bumi utara.
David MacDonald dari WildCRU yang terlibat penelitian ini mengatakan, “ini tak hanya temuan konservasi penting, tapi juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana serigala ini berevolusi, hidup berdampingan dengan anjing hutan emas.”
Sementara Claudio Sillero, juga dari WildCRU mengatakan, “Temuan ini berkontribusi pada pemahaman tentang biogeografi fauna Afroalpine, spesies bermoyang Afrika dan Eurasia yang berevolusi akibat isolasi di dataran tinggi Afrika.”
Selain menemukan spesies ini, peneliti juga menemukan spesimen hewan di Ethiopia yang secara genetik sangat identik dengan serigala abu-abu. Hal itu mengindikasikan bahwa serigala abu-abu tidak hanya ditemukan di Mesir.
Anjing hutan emas, spesies dimana serigala abu-abu ini dikelompokkan sebelumnya, dikategorikan “tidak terancam” oleh International Union for Conservation of Nature. Sementara, populasi anjing hutan abu-abu lebih jarang.
Para ilmuwan percaya, prioritas konservasi dan sains pada serigala abu-abu perlu dilakukan. Misalnya dengan menemukan persebaran populasinya dan jumlah individu yang tersebar saat ini.
Sillero yang juga Ketua Grup spesialis Canin di IUCN mengatakan, ‘Anjing hutan Mesir (serigala abu-abu) perlu penamaan ulang segera. Status sebagai anggota serigala abu-abu mengharuskannya dinamai Serigala Afrika” 

Read more!

Ikan Pemanjat Tebing dari Venezuela

Seekor ikan yang hidup di pedalaman hutan tropis Venezuela, Amerika Latin, tidak hanya baru bagi dunia sains. Ikan sapu-sapu yang diberi nama ilmiah Lithogenes wahari itu sangat unik dibandingkan ikan pada umumnya karena punya kemampuan memanjat tebing.
Ikan tersebut dapat merayap di lereng atau batuan yang tegak lurus sekalipun menggunakan sirip khas di badannya. gerakannya menjadi lebih mantap karena bagian luar kepala dan ekornya dilapisi kulit yang keras. Spesies tersebut memang mewarisi sifat-sifat dua kelompok sapu-sapu (catfish), yakni genus Loricariidae (lele bertubuh keras) dan Astroblepidae (lele pemanjat).
Seperti kedua genus sapu-sapu itu, spesies baru dari Venezuela ini juga memiliki mulut yang dapat mengisap yang berguna saat ia memanjat. Keberadaannya sebenarnya sudah diketahui sejak 20 tahun lalu, tapi baru diteliti lebih lanjut belakangan ini.

sumber
Read more!

Mammoth Purba Bangkit Dari Kematian Lewat Klonning

Mimpi menghidupkan kembali dinosaurus dan hewan-hewan purba seperti dalam sekuel Jurassic Park selangkah lagi mendekati kenyataan. Para ilmuwan berhasil memetakan sebagian besar kode genetika mammoth purba, saudara tua gajah yang memiliki tubuh berambut lebat.
Daftar kode genetik tersebut diterjemahkan dari ekstrak sel 20 gumpalan rambut mammoth yang diambil dari mumi mammoth yang ditemukan di lapisan es Siberia, Rusia. Mamoth yang dapat tumbuh hingga setinggi lebih dari 5 meter hidup sekitar 10.000 tahun lalu.
Jika seluruh peta genetika (genom) selesai dikodekan, bukan tidak mungkin mammoth dapat dihidupkan kembali melalui bioteknologi. Ilmuwan yang melakukan penelitian tersebut memprediksi dalam 10-20 tahun ke depan, mammoth bisa dihidupkan kembali seiring semakin majunya perkembangan teknologi kloning, sel induk, dan sejenisnya.
“Itu memungkinkan. Yang perlu dipertanayakan justru karena kita tahu dapat melakukannya suatau ketika, apakah kita harus melakukannya?” ujar Stephan Schuster, pakar biokimia Pennsylvania State University yang melakukan penelitian tersebut.
Ekstraksi DNA dari rambut snagat menjanjikan dibandingkan dari fosil tulang yang selama ini ditemukan pada makhluk-makhluk purba lainnya. Sebagai gambaran, ekstrak sel dari tulang manusia Neanderthal hanya menyisakan 6 persen dari daftar seluruh DNA.
Sementara dari rambut mammoth, seperti dilaporkan dalam jurnal Nature terbaru, sudah berhasil mengungkap 80 persen dari daftar DNA. Kode sisanya tinggal menunggu waktu mengingat sel yang diekstrak masih sangat utuh tersimpan baik di dalam lapisan es.
Meski demikian, belum ada satupun ilmuwan yang tahu bagaimana cara memanfaatkan kode genetika tersebut untuk menghidupkan kembali mammoth. Pastinya, para ilmuwan harsu menemukan cara menghasilkan embrio mammoth dari materi genetika tersebut.
Setidaknya ada dua cara yang mungkin dapat dipakai untuk mengubah materi genetika tersebut menjadi mammoth hidup. Cara pertama adalah menggunakan sel gajah sebagai perantara yang memiliki ko genetika tak jauh berbeda. Cara lainnya adalah menghasilkan organisme baru dengan merangkai bagian per bagain kode gentika. Kedua cara tersebut sama-sama kompleks dan sulit dilakukan saat ini namun bukan mustahil kelak.
Para ilmuwan Jepang yang terlibat dalam penelitian mumi mammoth Siberia bahkan punya ambisi lain yang lebih memungkinkan. Saat ini mereka masih berupaya mencari sisa sperma yang mungkin terawetkan dalam tubuh bangkai mammoth. Jika sperma tersebut masih utuh bukan tidak mungkin mammoth dapat dilahirkan dari kandungan seekor gajah.

sumber 
Read more!